Senin, 04 Januari 2010

solusi liberal vs islam

Sampai detik ini wabah mematikan HIV/AIDS belum juga ditemukan obatnya. Penyakit menular seksual ini pertama kali ditemukan di dunia pada tahun 1978, pada seorang homoseks asal San Fransisco. Dan di Indonesia sendiri pertama kali penyakit ini ditemukan pada tahun 1987 oleh turis asal Belanda. Penyakit yang menduduki ranking ke empat penyebab kematian terbesar di dunia ini, jumlah penderitanya terus bertambah tiap tahunya. Dari data yang di lansir oleh DEPKES RI akhir juni 2009, secara kuantitatif tercatat 17.699 penderita AIDS, angka ini meningkat delapan kali lipatnya dibanding tahun 2007 yang berkisar 2.947.
Akar masalah
Karena hingga sekarang penyakit ini belum juga ditemukan obatnya, maka untuk menyelesaikan masalah ini ditempuhlah jalan pencegahan, dengan cara mengadopsi strategi Harm Reduction yang digagas oleh WHO dan UNAIDS. Strategi ini meliputi: kondomisasi, subtitusi metadon, dan pembagian jarum suntik steril.
Kampanye harm reduction memang banyak didengung- dengungkan [seolah-olah hanya ini solusi untuk menanggulangi AIDS] terutama tiap tanggal 1 Desember yang diperingati sebagai hari AIDS se-dunia. Benarkah strategi harm reduction ini akan dapat menyelesaikan secra tuntas kasus HIV/AIDS, jika iya kenapa justru penderita HIV/AIDS terus bertambah tiap tahunya, seperti data yang dilansir DEPKES diatas.
Jawabanya adalah sejatinya strategi harm reduction ini tidak menyentuh akar masalahnya HIV/AIDS, tapi justru semakin menambah masalah. Kita lihat saja strategi kondomisasi yang termaktub kedalam butir-butir harm reduction, telah membuat budaya seks bebas semakin menyebar luas. Ini karena kondom dijadikan solusi bagi masyarakat yang ingin melalukan seks dengan aman, tanpa harus takut tertular HIV/AIDS.
Padahal sejak awal kondom tidak didesain untuk alat pencegah HIV/AIDS, tapi sebagai alat kontrasepsi. Dari hasil konferensi AIDS di Chiang Mai, thailand pada tahun 1995 menyebutkan bahwa poro-pori kondom memilik diameter 1/60 mikron, sedangkan ukuran virus 1/250 mikron. Jika dihitung dengan rumus luas lingkaran, perbandingan ukuran luas kondom dan virus adalah 22:1. artinya dengan mudah virus bisa menembus pori-pori kondom.
Disisi lain strategi metadon dan pembagian jarum suntik steril pada hakikatnya tetap membahayakan. Karena semua subtitusi tersebut tetap akan menimbulkan ganguan mental [Hawari, D, 2004]. Selain itu metadon tetap memiliki efek adiktif [bagian farmologi, FK, UI, Jak, 2003]
Solusi dalam islam
Seks bebas dan penggunaan jarum suntik ditengarai menjadi penyebab utama penyebaran HIV/AIDS. Sebagai akibat diterapkanya leberalisme dan sekularisme. Dimana kebebasan manusia diberi hak mutlak. Sedang disisi lain peran agama dimarjinalkan dari kehidupan. Al hasil prilaku manusia jadi tak terkendali, yakni prilaku rendah melebihi rendahnya binatang.
Islam sebagai sebuah ideologi yang terdiri dari akidah dan aturan menawarkan solusi yang jitu untuk menyelesaikan masalah HIV/AIDS ini.
Akar masalah dari HIV/AIDS bermula karena tidak diaturnya pergaulan laki-laki dan perempuan dengan sebuah sistem yang shohih yang tetap menjaga kehormatan manusia.
Dalm islam pergaulan antara laki-laki dan perempuan diatur sedemikian rupa, dengan aturan yang shohih yag bersumber dari sang Kholik. Begitupun islam memberi sanksi yang tegas untuk tiap individu yangmelanggar aturan ini. Aturan pergaulan dalam islam itu diantaranya:
Pertama : islam memisahkan laki-laki dan perempuan menjadi kehidupan khusus dan umum. Para perempuan ada dalam kehidupan yang khusus{ misal, rumah}, sedang laki-laki ada dalam kehidupan umum. Keduan jenis makhluk ini tidak boleh berinteraksi, kecuali jika ada diantara kedua jenis makhluk ini tengah berproses untuk menikah, itupun dengan tetap menjaga interaksi selama proses sesuai dengan ketentuan syara’.
Kedua : islam memberi batasan yang tegas mengenai aurat laki-laki dan perempuan. Yakni bagi laki-laki auratnya sebatas pusar hinga lutut. Sedang bagi perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Selain itu islam juga memerintahkan bagi para perempuan mengenakan jilbab{jubah} dan kerudung saat mereka hendak keluar rumah atau di depan orang asing baginya{bukan muhrimnya}.
Ketiga : islam memerintahkan untuk menundukkan pandagan serta menjaga kemaluannya{an Nuur : 30-31}
Selain memberikan aturan yang rinci seperti ini, islam juga memberikan sanksi untuk menjaga agar aturan ini tetap diberlakukan an untuk menghukum siapapun yang melanggarnya. Diantara sanksi itu adalah :
islam melarang untuk mendekati zina{al isro:32}. Bagi siapapun yang melanggarnya dengan berbuat zina islam memberlakukan hukuman rajam sampai mati atas pezina yang pernah menikah. Sedangkan yang belum menikah dia tidak hanya dihukum cambuk, tapi juga diasingkan. Pun dalam masalah narkoba, islam memberikan sanksi yang berat atas para pengguna narkoba. Karena selain memang barang haram. Narkoba terbuka menjadi alat efektif dalam penyebarluasan HIV/AIDS.
Inilah akibatnya ketika islam dicampakkan dari kehidupan. Manusia jadi kehilangan alih-alih mewujudkan kemaslahatan, yang terjadi malah kesengsaraan. Itu karena kekuatan manusia sebagai makhluk, ia tidak mampu memahami hakikat dirinya dan juga kehidupan ini. Yang tau semua itu hanyalah Allah zat yang telah menciptakan manusia. Dialah yang paling mengerti tentang manusia, sudahlah pasti aturan yang Dia ciptakan menentramkan hati manusia, memuaskan akalnya dan sesuai dengan fitrahnya.

Minggu, 25 Oktober 2009

sumpah 5000 mahasiswa

Monday, 19 October 2009
Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati…
Khilafah, Khilafah, akan tegak kembali…
Khilafah, Khilafah janji Allah yang pasti…

Itulah salah satu yel-yel yang dinyanyikan lebih dari 5000 mahasiswa-mahasiswi Islam dari berbagai perguruan tinggi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, Bali, Madura dan Jawa dalam Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII), Ahad (18/10) di depan Basket Hall, Senayan, Jakarta.

Dengan penuh semangat, dari pagi hingga matahari tepat di atas kepala, mereka berulang kali melompat-lompat menerikan yel tersebut di sela-sela orasi para cendikiawan Muslim diantaranya adalah Fahmi Amhar, Dwi Condro Triono dan Fahmi Luqman di samping orasi dari para perwakilan mahasiswa.
Meskipun tidak turut melompat-lompat, sekitar seribu mahasiswi yang berdiri di sebelah kanan yang terpisah secara tegas dengan barisan mahasiswa, tidak kalah semangatnya, sambil mengangkat tangan terkepal, seirama menerikan yel tersebut.
Itulah salah satu ciri yang membedakan mahasiswa Islam dengan mahasiswa sekuler. Sehingga bukan hanya di masjid, barisan laki-laki dan perempuan terpisah. Di lapangan terbuka pun hukum Islam terkait dengan interaksi pria-wanita tetap diamalkan. Sehingga campur baur yang biasa terjadi dikalangan mahasiswa sekuler, tidak akan ditemukan dalam kelompok mahasiswa yang menjunjung tinggi syariah Islam.
Tonggak Perubahan
Kongres yang diselenggarakan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) tersebut ialah sebagai koreksi atas pergerakan mahasiswa yang selama ini ada. Kongres menilai pergerakan mahasiswa yang ada selama ini lebih bersifat pragmatis dan demi kepentingan sesaat.
Fenomena itu bisa dilihat dari berbagai angkatan termasuk mahasiswa angkatan ’98 maupun ’66. Demi kepentingan perut semata mereka berebut kursi kekuasaan mengorbankan idealisme mereka sendiri ketika masih mahasiswa.
Bahkan lebih jauh dari itu, seperti yang dinyatakan Erwin Permana, Koordinator Badan Eksekutif Nasional BKLDK kepada Media Umat di sela-sela kongres, KMII ini merupakan koreksi total terhadap Sumpah Pemuda yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 lalu.
KMII ini merupakan momentum dan tonggak perubahan sejarah mahasiswa atau pemuda kelak. “Kita bisa mengambil pelajaran dari Sumpah Pemuda 1928, sumpah tersebut dapat membawa arus perubahan dalam pergerakan pemuda untuk lepas dari penjajahan yang ada saat itu,” ujar mahasiswa pasca sarjana UI tersebut.
Sumpah Pemuda mengubah persepsi para pemuda sehingga sadar dan bangkit bersama-sama mengusir penjajah. Namun sayangnya, mereka hanya berhasil mengusir penjajahan militer. Sedangkan penjajahan di bidang lain seperti penjajahan dalam bentuk politik, ekonomi, pergaulan, dan pendidikan masih terus berlangsung hingga saat ini.
Itu bukan karena perjuangan mereka yang melanggar sumpah. Tetapi konteks sumpahnya itulah yang bermasalah sehingga mereka hanya berkutat pada perjuangan melawan penjajahan militer.
“Sehingga kalau kita lihat konteks Indonesia kekinian memang penjajahan secara fisik itu tidak ada, tetapi secara ekonomi, politik, budaya, kita dijajah. Mengapa penjajahan non fisik ini tetap ada? Karena memang intelektual kitalah yang dijajah,” ujarnya.
Oleh karenanya, Erwin menandaskan pemuda sekarang haruslah sadar dan bangkit secara intelektual. Terkait dengan itu, mahasiswa Islamlah yang sudah seharusnya menjadi garda terdepan dan menjadi motor penggerak untuk menyatukan dan membangun visi intelektual menuju Indonesia yang lebih baik.
Terbebas dari penghambaan terhadap manusia sehingga hanya perintah dan larangan dari Allah SWT saja yang layak diikuti karena memang hanya Allah SWT yang layak disembah seperti yang telah dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.
Jadi pergerakan mahasiswa Islam ke depan bukanlah perjuangan revolusioner radikal yang memiliki cita-cita pendek dan dangkal yang akan menggantikan sistem yang satu dengan sistem buatan manusia lainnya. Bukan pula perjuangan yang hanya menggantikan penguasa tiran dengan penguasa tiran lainnya.
Akan tetapi pergerakan mahasiswa Islam ideologis. Berjuang dengan misi pembebasan umat manusia. Membebaskan manusia dari penyembahan kepada manusia menuju penyembahan kepada Allah, Tuhannya manusia. Membebaskan manusia dari sistem buatan manusia menuju sistem buatan Allah SWT, Tuhan semesta raya.
Sumpah Mahasiswa
Semua duduk, hening, khusyu’ saat dibacakan ayat-ayat suci Alquran bahkan menangis ketika dibacakan do’a. Namun sorak sorai kembali membahana ketika mereka meneriakkan, “Allahu Akbar…! Allahu Akbar…! Allahu Akbar…!”
Mendekati puncak acara, yakni pembacaan Sumpah Mahasiswa, matahari semakin terik membakar, mendidihkan jiwa muda mereka yang semakin muak dengan sistem kufur yang selama ini diterapkan di Indonesia dan negeri-negeri Muslim lainnya.
Maka selain takbir dan yel Khilafah janji Allah yang pasti, dengan penuh semangat mereka pun meneriakan, “Demokrasi… hancurkan…! Kapitalisme… hancurkan…!”, “Sosialisme… hancurkan…! Komunisme… hancurkan…!”,
Mereka pun sangat rindu penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah menggantikan sistem buatan manusia yang selama terbukti secara telak sangat menyengsarakan manusia di dunia ini. Apalagi di akhirat nanti seperti yang telah Allah SWT tegaskan dalam Alquran.
Maka dengan tubuh yang bermandikan peluh dengan lantang mereka meneriakan, “Syariah… tegakkan…!, Khilafah…Tegakkan…!”. Allahu Akbar… kemudian teriakan “khilafah, khilafah, khilafah…!” bergemuruh.
Tibalah acara puncak, semua peserta mengankat tangan kanannya dan mengacungkan jari telunjuk seraya bersumpah dengan sepenuh jiwa. Membaca serentak lima butir sumpah.
Mereka akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah Islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah di Indonesia dan negeri Muslim lainnya secara intelektual dan tanpa kekerasan.
Mereka pun bersumpah dengan sepenuh jiwa bahwa perjuangan itu dilakukan bukan karena sebatas tuntutan sejarah. Namun lebih dari itu. Perjuangan yang mulia tersebut merupakan konsekuensi iman yang mendalam kepada Allah SWT. [] (media umat)
enzy: ya Allah saksikanlah para pemuda islam bersumpah untuk mengembalikan kemulyaan agamaMu dalam dekapan Khilafah. saksikanlah bahwa umat sudah semakin rindu akan tegakkanya Khilafah, karenanya ya... Robb berilah pertolongan atas tegaknya Khilafah ar-Rosyidah.

Senin, 05 Oktober 2009

Gempa Sumatra

Inilah Negeri Penuh Maksiyat Diazab Gempa, Tetapi Banyak yang Tidak Mau Sadar

Syabab.Com - Gempa kembali mengguncang, setelah beberapa waktu lalu, di bulan Ramadhan, menggoyang Jawa Barat, kini gempa melanda Sumatera Barat, Rabu, 01/10/09. Berbagai bencana yang melanda negeri ini mulai dari tsunami, kebakaran, banjir, hingga gempa sudah semestinya menjadikan pelajaran bagi umat manusia untuk segera bertobat dan kembali kepada pangkuan perintah Allah Swt., Rabb Penguasa Jagat Raya. Bisa jadi, gempa ini ujian bagi orang beriman atau azab bagi mereka yang kafir.
Azab Allah Swt. memang layak bagi sebuah negeri yang membangkang dan berpaling dari-Nya. Namun, tak sedikit diantara mereka yang tidak mau mengambil pelajaran. Para ahli dengan congkaknya hanya mengatakan, "ini hanya tragedi alam". Para selebritis dan artis tidak mau menghentikan kemaksiyatannya. Para politisi busuk tetap berpangku pada aturan kufur. Inilah negeri yang penuh dengan kemaksiyatan. Memang sangat ironis, di negeri yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini, kemaksiyatan merajalela. Mulai dari perzinahan, pembunuhan, tindakan kriminal hingga pencampakkan aturan Al-Quran, serta penginjak-injakan perintah Tuhan.

Baru-baru ini saja, selepas Ramadhan kemarin, kemaksiyatan terjadi di mana-mana. Di Lamongan, atas nama merayakan lebaran, digelar konser dangdut full maksiyat di salah satu tempat wisata. Para wanita lacur berlenggak-lenggok mengumbar aurat, sementara para penonton campur baur laki-laki perempuan, hingga terjadilah tawuran antar penonton. Demikian pula di beberapa kota lainnya, konser penuh maksiyat digelar, baik yang terekspos oleh media atau pun yang tidak. Inilah negeri yang penuh maksiyat.

Hari Raya Idul Fitri yang semestinya menjadi titik awal kembali kepada fitrah untuk menggapai ketaqwaan selepas Ramadhan, tetapi tidak bagi sebagian umat manusia di negeri ini. Hari Raya telah berubah menjadi ajang maksiyat dengan menggelar pesta rusak di beberapa tempat. Di bulan suci Ramadhan sekalipun, kemaksiyatan telah difasilitasi oleh media yang disponsori para kapitalis yang diteruskan ke rumah-rumah. Acara-acara tak mendidik hanya untuk kepentingan para kapitalist tersebut masuk ke rumah-rumah. Para wanitanya mengumbar aurat. Ditambah juga fitnah terhadap Islam melalui isu terorisme yang digelorakan.

Dalam tatanan sosial, perzinahan merebak di negeri ini. Hal-hal yang mendekatkan kepada perzinahan terus digembar-gemborkan melalui media termasuk di dunia maya. Berbagai situs porno dan perzinahan baik melalui situs tersendiri maupun yang diselipkan ke dalam situs media nasional merebak. Bahkan dengan congkaknya para pelaku yang ingin generasi negeri ini hancur, semakin berani untuk menyebarkan hal-hal yang bertentangan syari'i tersebut. Penguasa yang semestinya menjaga akidah umatnya malah membiarkan perusakkan generasi melalui dunia maya tersebut. Tak ada satu pun tindakan tegas aparat untuk menutup atau memblokir situs-situs maksiyat yang bebas di negeri ini. Berbeda halnya ketika aparat menanggapi isu "terorisme" yang pesanan asing yang terus memfitnah Islam tersebut, pihak aparat sangat gesit. Tetapi mengapa mereka diam terhadap para penjahat yang nyata-nyata telah merusak generasi di negeri ini.

Dalam tatanan ekonomi, praktek-praktek ribawi mendominasi perekomian di negeri ini. Padahal riba telah nyata dilarang oleh Allah Swt. Demikian pula dalam tataran pendidikan, kurikulum pendidikan sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan telah dipaksakan. Porsi pelajaran agama hanya dua jam, sementara materi-materi yang bukan berasal dari Islam diberikan. Hasilnya, muncullah generasi-generasi sekular.

Dalam tatanan politik, bermunculan para politis busuk yang tidak mau menerapkan aturan dari Pencipta-Nya. Para politisi tersebut tanpa rasa malu membuat undang-undang buatan manusia yang lemah dan terbatas itu. Bahkan tak sedikit diantara mereka, baik para politisi maupun aktivis LSM dan para komprador yang telah dibayar asing, meneruskan pesanan asing yang menyengsarakan rakyatnya. Mereka berpaling dari perintah Allah untuk menerapkan aturan syariat yang berasal dari-Nya. Demokrasi dan kebebasan telah menjadi kebanggan, sementara perintah Allah Swt. disingkirkan. Sekali lagi inilah negeri yang penuh dengan maksiyat.

Semua ini berpangkal dari pandangan sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan yang telah dipaksakan di negeri ini. Akidah sekularisme telah menjadikan kaum Muslim memandang Islam sebatas ritual, sementara aspek kehidupan sosial kemasyarakatan dan negara harus terpisah dari agama. Akibatnya Islam yang berasalahl dari Sang Pencipta manusia, dicampakkan dan diinjak-injak. Bahkan, para komprador seolah tidak akan mati, terus menerus mencampakkan aturan Al-Quran dan memberikan solusi-solusi rusak pesanan asing. Padahal, semua manusia akan mati. Setelah mati, urusan manusia belum selesai. Ada masanya di akhirat kelak, setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya di dunia apakah sesuai dengan perintah Allah Swt., atau malah sebaliknya. Tempat pulang manusia hanya dua, kalau tidak ke surga ya neraka.

Pantas bila negeri ini terus menerus dilanda bencana, ketika masyarakatnya sudah angkuh dan congkak terhadap perintah Tuhannya. Beberapa tahun lalu, tsunami yang melanda Aceh telah menewaskan ratusan ribu orang. Hanya sayang, sesudahnya malah kemaksiyatan semakin merajalela di negeri ini, terorganisir bahkan dilegalkan.
Sudah selayaknya kita mengambil pelajaran atas segala bencana yang menimpa negeri ini. Allah Swt. telah memberikan peringatan kepada umat manusia agar mereka menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sudah saatnya kaum Muslim melaksanakan syariat Islam secara kaffah atau menyeluruh baik dalam tananan individu ataupun sosial kemasyarakatan, termasuk negara. Syariat Islam tersebut hanya dapat diterapkan secara sempurna di bawah naungan Khilafah Rasyidah.

Beberapa kaum terdahulu telah diberikan azab oleh Allah Swt. berupa gempa karena mereka mengingkari nabi dan berlaku angkuh terhadap perintah Allah Swt. Semestinya ini dijadikan pelajaran bagi manusia. Apakah kita ingin termasuk kaum yang diazab-Nya?

“Maka mereka mendustakan Syu`aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.” (TQS. Al-Ankabut: 37)

“Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)". Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka." (TQS. Al-Araf: 77-78)
Bagi mereka yang beriman, tentu saja gempa ini merupakan musibah untuk menguji keimanan. Semoga Allah Swt. memberikan kesabaran dan ketabahan kepada kaum mukminin yang terkena musibah gempa tersebut, amin ya robbal'alamin.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". (TQS. Al-Baqarah: 155-156) [opini/m.hassan/syabab.com]

Kamis, 30 Juli 2009

Khilafah semakin dekat

Khilafah juga Siap Menggetarkan Kanada, Pengamat Barat Mulai Meradang
Thursday, 30 July 2009 00:00
Syabab.Com - Setelah sukses menggelar Konferensi Khilafah di Amerika dan negeri-negeri lainnya, gaung Islam dan Khilafah tak berhenti di benua Amerika. Khilafah juga siap menggentarkan Kanada. Bulan ini, anggota Hizbut Tahrir di Kanada akan menjadi tuan rumah Konferensi Khilafah di Mississauga untuk membicarakan penegakkan kembali Khilafah. Konferensi yang akan digelar pada Jumat, 31/07/09 ini memberitahukan keberadaan Hizbut Tahrir di Kanada untuk pertama kalinya kepada publik. Pengamat, Medeliene Gruen menyebutkan, seperti Hizbut Tahrir Amerika, ini menunjukkan transisi baru ke tahap kedua dari tiga tahap strategi HT.

Sebagian pihak Barat dan mengatasnamakan pembela kebebasan mulai meradang mendengar kabar adanya konferensi yang akan digelar di Ontario, Kota Mississauga, Kanada itu. Terlebih lagi, tidak seperti Konferensi Khilafah di Amerika yang telah menggunakan fasilitas pribadi, yaitu Hotel Hilton, Oak Lawn, di Chicago, pertemuan yang digelar oleh anggota Hizbut Tahrir di Kanada ini akan menggunakan fasilitas publik yang dikelola oleh pemerintah Kanada, Mississauga Valley Community Center.

Lagi-lagi, para pembenci Islam terus melancarkan propaganda buruk untuk menjauhkan masyarakat dunia dari seruan cahaya Islam tersebut. Seperti biasa, beberapa pengamat barat memberikan sejumlah komentar terkait rencana penyelenggaraan pertemuan yang akan membicakan penegakkan Khilafah tersebut. Responsible for Equality and Liberty (REAL) menyebutkan Hizbut Tahrir berusaha mempromosikan Supermasisme di Kanada. Lembaga yang dari namanya seperti pembela kebebasan itu, berupaya menghentikan kebebasan para anggota Hizbut Tahrir untuk bersuara. Mereka meminta beberapa pihak untuk membatalkan kegiatan intelektual oleh Hizbut Tahrir itu digagalkan.

Kegiatan Konferensi Khilafah yang diadakan oleh anggota Hizbut Tahrir di Kanada untuk pertama kalinya ini merupakan bagian dari konferensi khilafah yang digelar secara global oleh Hizbut Tahrir untuk memberikan solusi atas berbagai krisis akibat kapitalisme global. Hizbut Tahrir menawarkan solusi alternatif Islam dan Khilafah yang akan menggantikan kapitalisme yang telah menyengsarakan dunia saat ini. [z/f/mh/cnd/syabab.com]
Tiap Tahunnya, 100 Orang Yahudi di Israel Masuk Islam
Saturday, 25 July 2009 05:40
Syabab.Com - Setiap tahun ada ratusan orang Yahudi di Israel yang datang ke Kantor Departemen Kehakiman untuk mengajukan permintaan bahwa mereka ingin meninggalkan agamanya dan memilih masuk agama Islam. Para aktivis Yahudi memperingatkan dengan keras agar memerangi fenomena ini, sebab tidak sedikit orang Yahudi yang telah masuk Islam tanpa melaporkan ke Kantor Departemen Kehakiman.

Surat kabar al-Ma’arif mendapatkan beberapa fakta dan angka-angka berdasarkan statistik dari Kementerian Kehakiman Israel yang menunjukkan bahwa ratusan orang Yahudi yang menyatakan masuk Islam dan mengumumkan untuk bergabung dengan agama Islam. Surat kabar tersebut menyatakan bahwa fenomena ini telah berkembang dalam lima tahun terakhir.

Selama dua tahun sebelumnya saja, telah terdapat 306 orang Yahudi yang mengajukan kepada Kementerian Kehakiman untuk mengganti agama mereka, 249 orang di antaranya menyatakan masuk Islam, dan 48 di antaranya lagi menyatakan masuk Kristen.

Angka-angka tersebut menunjukkan rata-rata sekitar 100 orang Yahudi setiap tahun telah mengubah agamanya ke Islam atau ke Kristen. Bahkan mereka yang masuk pada 2008 terlihat adanya peningkatan tajam di atas rata-rata tersebut, sebab ada 142 orang Yahudi yang mengajukan tuntutan untuk mengubah agama mereka menjadi Islam.

Surat kabar al-Ma’arif menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2009 hingga sekarang telah terdapat 32 orang yang mengajukan permohonan untuk mengubah agamanya, meski angka tersebut belum merupakan angka final.

Salah seorang anggota organisasi ‘ailatu Israel lil abad (pelestarian keluarga Israel) menyatakan bahwa angka-angka yang dipublikasikan itu tidak menunjukkan apa yang terjadi sebenarnya di lapangan, sebab ada ratusan orang Yahudi yang telah mengubah agamanya ke Islam yang tidak melaporkannya.

Dalah hal ini seorang anggota Knesset dari partai al-Bait al-Yahudi, Aura Orbenh berkomentar dengan mengatakan: “Bahwa fenomena banyaknya orang Yahudi yang mengganti agamanya, khususnya ke Islam merupakan kerugian yang menyakitkan bagi bangsa Yahudi.” [htipress/almokhtsar/syabab.com]


komentar enzy:
subhanallah semoga dengan ini pertolongan Allah untuk tegaknya Khilafah semakin dekat, dengan berbondong-bondongnya manusia pada islam.

Jumat, 24 Juli 2009

opini enzy

Memilih Penguasa
Setelah penyelenggaraan pilleg pada bulan April lalu, kita akan menjelang pemilihan presiden pada 8 Juni 2009. Dalam islam pemilihan ini termasuk dalam pasal pengangkatan kepala Negara. Konteks hukumnya termasuk dalam dua hal: person dan system. Dalam konteks person islam menetapkan bahwa pengangkatan kepala Negara harusah memenuhi syarat diantaranya: 1. Muslim, 2. Baligh, 3. Berakal, 4. Laki-laki, 5. Merdeka, 6. Adil dan tidak fasik, 7. Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala Negara. Sedang dalam konteks system seorang kepala Negara yang terpilih wajib melaksanakan syariah islam, karena dalam islam tugas utama kepala Negara adalah menjalankan syariah islam.
Jika kita melihat ketiga pasang kandidat yang maju dalam pilpers kali ini, mereka adalah pengemban ideology sekulerisme. Ini terlihat dari visi-misi mereka yang tidak sedikitpun ingin menerapkan syariah islam. Sebagaimana kita ketahui sekularisme adalah ideology yang memisahkan agama dengan kehidupan. Dalam sekularisme yamg berdaulat adalah rakyat. Seorang kepala Negara yang terpilih dalam pemilu wajib menerapkan UU yang telah dibuat oleh rakyat, melalui para wakilnya yang duduk di DPR. Akan tetapi ini hanyalah teori pada kenyataannya yang berdaulat adalah pemilik modal. Berangkat dari fakta mahalnya kontribusi yang harus dikeluarkan untuk berpartisipasi dalam pemilu. Dari data yang dikeluarkan oleh KPU, biaya yang harus dikeluarkan pada pemilu kali ini sebesar 48 triliun. Ini belim termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap peserta pemilu. Dari pengalaman saat pilleg kemaren, setiap calon legislative ‘di wajibkan’ membayar Rp 200-300 juta “kursi jadi” dengan nomor urut satu dan dua. Sedangkan untuk calon anggota DPR harus menyerahkan setoran uang sebesar 400 juta. Setiap caleg juga diharuskan membayar biaya administrasi Rp 16 juta, untuk mengganti biaya administrasi, (kabarindonesia.com, 7/10/2008). Semua biaya ini belum termasuk biaya kampanye yang harus ditanggung peserta pemilu, tentunya biaya untuk kampanye jauh lebih besar dari biaya pemilu sendiri. Dari sinilalah peserta pemilu/politisi membutuhkan dana segar dari pihak lain, yakni para pemilik modal. Lobi-lobipun dilakukan sampai tercipta kesepakatan antara mereka. Kelak jika calon penguasa ini berhasil memenangkan pemilu, maka mereka akan menjalankan kesepakatan yang telah dibuat dengan para pengusaha saat menjelang pemilu. Karena itu wajar jika banyak UU yang dilandingkan penguasa lebih berpihak pada pengusaha ketimbang pada rakyat. UU itu seperti: UU Migas, UU penanaman Modal, UU BHP, UU SDA, UU parpol, UU kelistrikan, dll.
Dalam system islam letak kedaulatan itu ada pada Allah .SWT. para penguasa yang terpilih wajib menerapkan syariah islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Dengan syariah islam seorang kepala Negara menjalankan roda pemerintahan, dan mengurusi segala kebutuhan umat. Selain itu kepala Negara dalam system politik islam merupakan perwujudan dari kekuasaan ditangan rakyat guna melaksanakan kedaulatan syariah, bukan kedaulatan rakyat.
Oleh karena itu pada moment pilpres kali ini sudah seharusnya rakyat/umat memperhatikan beberapa hal berikut ini: 1. Memilih kepala Negara yang memenuhi syarat-syarat pengangkatan kepala Negara (seperti yang saya sebutkan diatas), 2.Bersedia mengubah system secular yang ada, dan melaksanakan syariah islam secara kaffah dan konsisten, 3. Memilih kepala Negara yang mampu menjamin kekuasaan atas negri ini tetap independen (merdeka), dan hanya bersandar pada kaum muslim dan negri-negri muslim. Bukan bergantung pada Negara Imperialis atau dibawah pengaruh orang-orang kafir. Sebab keterpurukan negri ini penyebabnya adalah karena para penguasa membebek pada asing dan Negara penjajah. Jika penguasa mau menerapkan syariah dan memilih menjadi Negara independen maka kebangkitan negri ini akan terwujud.
Wallahu a’lam bi showab.

Minggu, 12 Juli 2009

Militer Cina Menduduki Masjid-Masjid di Turkistan Timur
Berita Luar Negeri
Friday, 10 July 2009

Kebencian pihak berwenang Cina terhadap Islam dan kaum Muslim sangat jelas. Di mana Cina mengirimkan kekuatan militernya Turkistan Timur untuk memaksakan dominasinya. Para tentara Cina menduduki masjid-masjid yang banyak tersebar di Turkistan Timur. Bahkan mereka melarang masyarakat di sekitar melakukan shalat di dalamnya. Dan para prajurit Cina menaiki menara-menara masjid untuk melakukan pengawasa.

Perlu diingat bahwa pihak-pihak berwenang Cina juga menutup masjid-masjid yang ada di ibu kota Urumqi, dan di pintu-pintu masjid tersebut dituliskan "pergilah dan shalatlah di rumah Anda." (akhbaralaalam.net, 10/7/2009)
(media umat.com)


komentar enzy: beginilah dunia tanpa khilafah. kekerasan, kejahatan, penghinaan, pelecehan, dll akan selalu diterima umat islam sampai kapanpun, sampai khilafah bisa ditegakkan kembali.
karena hanya khilafah yang akan melindungi umat islam dimanapun mereka berada. so... tegakkan khilafah, khilafah............. khilafah............. khilafah..............